Nama
|
:
|
Siti Maesaroh
|
Semester
|
:
|
III (tiga)
|
NIM
|
:
|
2011.1215
|
Resume Buku
Judul
Buku
|
:
|
Filsafat
Ilmu - Mengurai Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan
|
Penulis
|
:
|
Prof. Dr Ahmad Tafsir
|
Penerbit
|
:
|
Remaja
Rosdakarya, Bandung
|
Tahun Terbit
|
:
|
2010
|
Cetakan
|
:
|
ke-V (lima)
|
Ukuran Buku
|
:
|
22
cm x 16 cm
|
Judul Halaman
|
:
|
247
Halaman
|
Buku
karya Ahmad Tafsir sangat menarik pembaca hingga tidak pernah bosan untuk
mengulang-ngulang kembali untuk membacanya. Guru besar Fakultas Tarbiyah UIN
Bandung ini, lahir di Bengkulu tahun 1942. Pendidikannya diawali di Sekolah
Rakyat di Bengkulu yang kemudian dilanjutkan ke PGA (Pendidikan Guru Agama) di
Yogyakarta. Selanjutnya belajar di Fakultas Tarbiyah IAIN Yogyakarta untuk
mengambil program S2, hingga akhirnya melanjutkan
Program S3 dan mendapatkan gelar Doktor pada tahun 1987. Banyak buku yang telah
dikarangnya diantaranya adalah Metodologi
Pendidikan Agama Islam, Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra sampai
pada buku terakhirnya yaitu Filsafat
Ilmu: Menuju Pengetahuan Mistik.
Salah
satu buku yang menarik dan membuat pembaca tidak pernah bosan untuk membacanya
adalah Filsafat Ilmu (Mengurai Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan). Dalam buku ini penulis menjelaskan
tentang definisi ilmu yang selama ini kita samakan dengan definisi sain yang sebenarnya
mempunyai perbedaan yang signifikan.
Penulis
juga menyebutkan bahwa pengetahuan manusia terbagi ke dalam tiga macam yaitu
Sain, Filsafat dan Mistik yang masing-masing memiliki objek, paradigma, metode
dan kriteria. Dilengkapi dengan contoh-contoh yang dapat diterima oleh akal
manusia. Menariknya, penulis juga mengemukakan perbedaan makna logis dan
rasional yang kerap kali kita keliru untuk memahaminya. Dalam buku ini juga penulis
menguraikan cara memperoleh pengetahuan sain dengan mengurai beberapa paham
seperi humanisme, rasionalisme, empirisme dan
lain sebagainya.
Pada bab terakhir penulis menyajikan
pengetahuan mistik yang tetap berada pada jalur keilmuan. Pengetahuan mistik
yang merupakan pengetahuan supra-rasional, menurut penulis merupakan
pengetahuan yang tidak dapat dipahami oleh rasio yang terkadang memiliki bukti
empiris dan non-empiris. Kebenaran pengetahuan mistik diukur dengan berbagai
ukuran. Bila pengetahuan mistik itu berasal dari Tuhan, maka ukurannya ialah
teks Tuhan yang menyebutkan demikian. Seperti halnya Tuhan dalam al-Qur’an
mengatakan adanya surga dan neraka, maka teks itulah yang menjadi bukti bahwa
pernyataan itu benar. Mistik juga dapat diukur dengan bukti empiris seperti
kebal dapat dibuktikan dengan kulitnya yang tidak terluka walau sudah ditusuk
dengan pisau yang sangat tajam. Banyak contoh lain mengenai pengetahuan mistik
dan penulis juga menjelaskan bagaimana cara
memperoleh ilmu tersebut, seperti pelet, debus, dan lain-lain (Tapi
jangan berharap setelah kita membaca buku ini, kita dapat menguasai ilmu mistik
tersebut). Semua ilmu tersebut dapat
menjadi ilmu putih atau hitam tergantung pada pemiliknya atau menggunakannya.
Lain halnya dengan kebenaran filsafat yaitu logis, bila suatu teori filsafat
itu logis berarti benar. Sedangkan
dalam teori sain benar bila bersifat empiris dan ada bukti rasional.
Namun
dari setiap kelebihan pasti terdapat kekurangan, dalam buku ini tidak terdapat
glosarium yang memudahkan pembaca untuk memahami bahasa ilmiah yang belum
pembaca kuasai. Namun buku ini sangat bagus untuk menambah pengetahuan dan
mengajak kita mengerti tentang filsafat ilmus.
Secara keseluruhan isi buku
buah karya Ahmad Tafsir ini, menghadirkan suasana disiplin Filsafat Ilmu yang
hidup dengan ilustrasi dan asumsi yang penulis sajikan. Secara tidak langsung
pembaca bisa paham betul dengan apa yang sedang disajikan penulis, berkat hasil
pemikiran yang cemerlangnya membuat ide penulis menjadi komunikatif. Filsafat
Ilmu memang bukan hanya mempelajari bagaimana sifat filsafat dan bagaimana
kaidah Filsafat Ilmu, akan tetapi lebih jauh kita bisa memperdalam konteks
keilmuan lain yang membuat khazanah pemikiran kita dalam filsafat lebih
mendalam dan menyeluruh dalam artian komprehensif. Sebagai refleksi dari pada
isi buku yang sangat bermanfaat bagi tingkat pembelajaran mahasiswa ini adalah
mengerti bagaimana problematika dalam kehidupan bermasyarakat . Alhasil, kita
sadar akan kehidupan ini banyak sekali yang harus kita telaah bukan hanya
memikirkannya. Sebagai contoh kasus dengan adanya pemikiran disiplin Filsafat
Ilmu, maka kita bisa memahami ilmu mistis. Hemat penyusun, sudah selayaknya
kita bisa mengimplemetasikannya dalam kehidupan sehari-hari dari apa yang ada
dalam buku ini.
1 comments :
Trims sangat bermanfaat
Post a Comment